Pengertian Pendekatan Scientific
Kurikulum
2013 menekankan penerapan pendekatan ilmiah atau scientific approach pada proses
pembelajaran. Pendekatan ilmiah (scientific approach)
dalam pembelajaran sebagaimana dimaksud dalam permendikbud no 81A tahun 2013
meliputi; mengamati, menanya, mengumpulkan informasi/mencoba, mengasosiasi,
mengomunikasikan.
Proses
pembelajaran harus menyentuh tiga ranah, yaitu sikap, pengetahuan, dan
keterampilan. Dalam proses pembelajaran berbasis pendekatan ilmiah, ranah sikap
menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar peserta didik tahu
tentang ‘mengapa’. ranah keterampilan menggamit transformasi substansi atau
materi ajar agar peserta didik tahu tentang ‘bagaimana’. ranah pengetahuan
menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar peserta didik tahu
tentang ‘apa’.
Hasil
akhirnya adalah peningkatan dan keseimbangan antara kemampuan untuk menjadi
manusia yang baik (soft skills) dan manusia yang memiliki kecakapan dan
pengetahuan untuk hidup secara layak (hard skills) dari peserta didik
yang meliputi aspek kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan.
Pendekatan
ilmiah dalam pembelajaran penjasorkes dapat disajikan seperti berikut ini:
1.
Mengamati
Mengamati adalah proses mengenal objek melalui
penggunaan indra yang dimiliki, misalnya dengan melihat/menonton, mendengarkan,
dan membaca. Sehingga peserta didik akan memperoleh konsep awal dan menemukan
permasalahan-permasalahan dalam materi yang akan dipelajari. Proses ini juga
menyebabkan peserta didik memahami obyek secara nyata, senang, tertantang, dan
memudahkan pelaksanaan proses pembelajaran selanjutnya.
Contoh kegiatan mengamati dalam
pembelajaran materi pokok sepak bola:
·
Mencari dan membaca informasi
variasi dan kombinasi teknik teknik permainan sepak bola (mengumpan,
mengontrol, menggiring, posisi, dan menembak bola ke gawang) dari berbagai
sumber media cetak atau elektronik. Proses pengamatan ini dapat dilakukan
sebelum atau sesudah pembelajaran.
·
Mengamati pertandingan sepak bola
secara langsung dan atau di TV/Video dan membuat catatan tentang variasi dan
kombinasi teknik dasar (mengumpan, mengontrol, menggiring, dan menembak bola ke
gawang) dan membuat catatan hasil pengamatan, atau
·
Bermain sepak bola dan yang lainnya
mengamati pertandingan tersebut, dan membuat catatan tentang kekuatan dan
kelemahan variasi dan kombinasi (mengumpan, mengontrol, menggiring, posisi, dan
menembak bola ke gawang) yang dilakukan oleh temannya selama bermain.
2.
Menanya
Pada proses ini guru memberi
kesempatan kepada peserta didik untuk mengungkapkan berbagai masalah yang
ditemukan pada saat proses pengamatan dengan berbagai bentuk pertanyaan baik
yang berkaitan dengan sikap, pengetahuan, dan keterampilan sesuai dengan
kompetensi yang akan diraihnya.
Contoh kegiatan menanya dalam pemainan
sepakbola:
·
Pertanyaan yang berhubungan dengan
afektif: bagaimana jalannya permainan sepakbola bila tidak didukung oleh
kerjasama team?
·
Pertanyaan yang berhubungan dengan
keterampilan: bagaimana jalannya bola jika titik perkenaan bola dengan kaki dirubah
(bawah, tengah dan atas bola)?”, apakah jarak titik tumpu berpengaruh terhadap
kekuatan menendang bola?, berapakah kekuatan di transfer ke bola sehingga bola
sampai pada jarak yang diinginkan?
·
Pertanyaan yang berhubungan dengan
kognitif: apa manfaat permainan sepak bola terhadap kesehatan dan otot-otot
yang dominan yang dipergunakan dalam permainan sepak bola?
3. Mengumpulkan
informasi/eksperimen
Kegiatan mengumpulkan
informasi/eksperimen ini merupakan bagian dari kegiatan eksplorasi yaitu untuk
mencari jawaban terhadap pertanyaan terkait dengan pengembangan kompetensi
sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Contoh kegiatan eksperimen dalam
pemainan sepakbola:
·
Mengeksperimenkan bermain sepak bola
tanpa kerjasama tim
·
Mengeksperimenkan cara menendang
dengan merubah titik perkenaan kaki dengan bola secara individual,
berpasangan atau berkelompok dalam posisi di tempat dan sambil bergerak
dasar fundamental dengan menunjukkan nilai disiplin, menghargai perbedaan, dan
kerjasama.
4. Mengasosiasi/menalar
Menalar adalah proses berfikir yang
logis dan sistematis atas fakta-kata empiris yang dapat diobservasi untuk
memperoleh simpulan berupa pengetahuan. Istilah menalar dalam pembelajaran
merujuk pada kemampuan mengelompokkan beragam ide dan beragam peristiwa untuk
kemudian dijadikan sebagai dasar pembuatan keputusan.
Contoh kegiatan menalar dalam
pemainan sepakbola:
·
Mencari hubungan antara titik
perkenaan bola dengan kaki dikaitkan dengan arah gerak bola sehingga mampu
memilih alternatif terbaik.
·
Mencari hubungan antara jenis
tendangan dengan sasaran yang hendak dicapai sehingga mampu memilih alternatif
terbaik.
·
Mencari hubungan antara permainan
sepak bola dengan kesehatan dan kebugaran tubuh.
5. Mengomunikasikan
Mengomunikasikan adalah proses
penyajian berbagai sikap, pengetahuan, dan keterampilan dalam bentuk
penyampaian informasi, peragaan keterampilan, dan sikap dalam pembelajaran atau
kehidupan.
Contoh kegiatan mengomunikasikan
dalam pemainan sepakbola:
·
Melakukan permainan sepak bola
dengan menggunakan peraturan yang dimodifikasi dengan menerapkan gerak dasar
fundamental permainan sepak bola (mengumpan, menghentikan, dan menggiring)
serta menunjukkan sikap sportif, kerjasama, bertanggung jawab,
menghargai perbedaan, disiplin, dan toleransi selama bermain.
Sumber
http://onopirododo.wordpress.com/2014/02/02/pendekatan-scientific-dalam-pembelajaran-pendidikan-jasmani/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar